Ciri dan Sifat - Sifat Fisik Mineral

Ciri dan Sifat - Sifat Fisik Mineral - Kawan, kali ini admi akan mencoba berbagi Materi Pelajaran  mengenai Ciri dan Sifat - Sifat Fisik Mineral yang merupakan salah satu materi yang harus kita pahami,karena keberadaanya di sekitar kita yang cukup banyak. Berikut ulasan Ciri dan Sifat - Sifat Fisik Mineral selengkapnya.

Ciri dan Sifat - Sifat Fisik Mineral

Semua mineral mempunyai susunan kimiawi tertentu dan penyusun atom-atom yang beraturan, maka setiap jenis mineral mempunyai sifat-sifat fisik/kimia tersendiri. Dengan mengenal sifat-sifat tersebut maka setiap jenis mineral dapat dikenal, sekaligus kita mengetahui susunan kimiawinya dalam batas-batas tertentu (Graha,1987)

Sifat-sifat fisik yang dimaksudkan adalah:
  • Kilap (luster)
  • Warna (colour)
  • Kekerasan (hardness)
  • Cerat (streak)
  • Belahan (cleavage)
  • Pecahan (fracture)
  • Bentuk (form)
  • Berat Jenis (specific gravity)
  • Sifat Dalam
  • Kemagnetan
  • Kelistrikan
  • Daya Lebur Mineral
  1. Kilap (luster)
Merupakan kenampakan atau cahaya yang dipantulkan oleh permukaan mineral saat terkena cahaya (Sapiie, 2006)
Kilap ini secara garis besar dapat dibedakan menjadi jenis:
a. Kilap Logam (metallic luster): bila mineral tersebut mempunyai kilap atau kilapan seperti logam. Contoh mineral yang mempunyai kilap logam: Gelen,Pirit,Magnetit,Kalkopirit,Grafit,Hematit

b. Kilap Bukan Logam (non metallic luster), terbagi atas:
  • Kilap Intan (adamantin luster), cemerlang seperti intan.
  • Kilap kaca (viteorus luster), misalnya pada kuarsa dan kalsit.
  • Kilap Sutera (silky luster), kilat yang menyeruai sutera pada umumnya terdapat pada mineral yang mempunyai struktur serat, misalnya pada asbes, alkanolit, dan gips.
  • Kilap Damar (resinous luster), memberi kesan seperti damar misalnya pada spharelit.
  • Kilap mutiara (pearly luster), kilat seperti lemak atau sabun, misalnya pada serpentin,opal dan nepelin.
  • Kilap tanah, kilat suram seperti tanah lempung misalnya pada kaolin, bouxit dan limonit.
Kilap mineral sangat penting untuk diketahui, karena sifat fisiknya ini dapat dipakai dalam menentukan mineral secara megaskopis. Untuk itu perlu dibiasakan membedakan kilap mineral satu dengan yang lainnya, walaupun kadang-kadang akan dijumpai kesulitan karena batas kilap yang satu dengan yang lainnya tidak begitu tegas (Danisworo 1994).

2. Warna (colour)
Warna mineral merupakan kenampakan langsung yang dapat dilihat, akan tetapi tidak dapat diandalkan dalam pemerian mineral karena suatu mineral dapat berwarna lebih dari satu warna, tergantung keanekaragaman komposisi kimia dan pengotoran padanya. Sebagai contoh, kuarsa dapat berwarna putih susu, ungu, coklat kehitaman atau tidak berwarna. Walau demikian ada beberapa mineral yang mempunyai warna khas, seperti:
  1. Putih : Kaolin (Al2O3.2SiO2.2H2O), Gypsum (CaSO4.H2O), Milky Kwartz (Kuarsa Susu) (SiO2)
  2. Kuning : Belerang (S)
  3. Emas : Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Ema (Au)
  4. Hijau : Klorit ((Mg.Fe)5 Al(AlSiO3O10) (OH)), Malasit (Cu CO3Cu(OH)2)
  5. Biru : Azurit (2CuCO3Cu(OH)2), Beril (Be3Al2 (Si6O18))
  6. Merah : Jasper, Hematit (Fe2O3)
  7. Coklat : Garnet, Limonite (Fe2O3)
  8. Abu-abu : Galena (PbS)
  9. Hitam : Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit

3. Kekerasan (hardness)
Adalah ketahanan mineral terhadap suatu goresan. Kekerasan nisbi suatu mineral dapat membandingkan suatu mineral terentu yang dipakai sebagai kekerasan yang standard. Mineral yang mempunyai kekerasan yang lebih kecil akan mempunyai bekas dan badan mineral tersebut. Standar kekerasan yang biasa dipakai adalah skala kekerasan yang dibuat oleh Friedrich Mohs dari Jeman dan dikenal sebagai skala Mohs. Skala Mohs mempunyai 10 skala, dimulai dari skala 1 untuk mineral terlunak sampai skala 10 untuk mineral terkeras .

Skala Kekerasan Mohs

Skala Kekerasan ->Mineral --------> Rumus Kimia
  1. -------->Talc           --------> H2Mg3 (SiO3)4
  2. -------->Gypsum     --------> CaSO4. 2H2O
  3. -------->Calcite       --------> CaCO3
  4. -------->Fluorite      --------> CaF2
  5. -------->Apatite       --------> CaF2Ca3 (PO4)2
  6. -------->Orthoklase --------> K Al Si3 O8
  7. -------->Quartz       --------> SiO2
  8. -------->Topaz        --------> Al2SiO3O8
  9. -------->Corundum  --------> Al2O3
  10. -------->Diamond    --------> C

Sebagai perbandingan dari skala tersebut di atas maka di bawah ini diberikan kekerasan dari alat penguji standar :

Alat Penguji Derajat --------> Kekerasan Mohs
  1. Kuku manusia -------->2,5
  2. Kawat Tembaga--------> 3
  3. Paku--------> 5,5
  4. Pecahan Kaca--------> 5,5 – 6
  5. Pisau Baja--------> 5,5 – 6
  6. Kikir Baja--------> 6,5 – 7
  7. Kuarsa -------->7

4. Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk hancuran (serbuk). Hal ini dapat dapat diperoleh apabila mineral digoreskan pada bagian kasar suatu keping porselin atau membubuk suatu mineral kemudian dilihat warna dari bubukan tersebut. Cerat dapat sama dengan warna asli mineral, dapat pula berbeda. Warna cerat untuk mineral tertentu umumnya tetap walaupun warna mineralnya berubah-ubah. Contohnya :

Pirit : Berwarna keemasan namun jika digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak berwarna hitam.
Hematit : Berwarna merah namun bila digoreskan pada plat porselin akan meninggalkan jejak berwarna merah kecoklatan.
Augite : Ceratnya abu-abu kehijauan
Biotite : Ceratnya tidak berwarna
Orthoklase : Ceratnya putih

Warna serbuk, lebih khas dibandingkan dengan warna mineral secara keseluruhan, sehingga dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi mineral (Sapiie, 2006).

5. Belahan
Balahan merupakan kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu atau lebih arah tertentu. Belahan merupakan salah satu sifat fisik mineral yang mampu membelah yang oleh sini adalah bila mineral kita pukul dan tidak hancur, tetapi terbelah-belah menjadi bidang belahan yang licin. Tidak semua mineral mempunyai sifa ini, sehingga dapat dipakai istilah seperti mudah terbakar dan sukar dibelah atau tidak dapa dibelah. Tenaga pengikat atom di dalam di dalam sruktur kritsal tidak seragam ke segala arah, oleh sebab itu bila terdapat ikatan yang lemah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui suatu bidang, maka mineral akan cenderung membelah melalui bidang-bidang tersebut. Karena keteraturan sifat dalam mineral, maka belahan akan nampak berjajar dan teratur (Danisworo, 1994).
Contoh mineral yang mudah membelah adalah kalsit yang mempunyai tiga arah belahan sedang kuarsa tidak mempunyai belahan. Berikut contoh mineralnya:
a. Belahan satu arah, contoh : muscovite.
b. Belahan dua arah, contoh : feldspar.
c. Belahan tiga arah, contoh : halit dan kalsit.

6. Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan mineral untuk terpisah-pisah dalam arah yang tidak teratur apabila mineral dikenai gaya. Perbedaan pecahan dengan belahan dapat dilihat dari sifat permukaan mineral apabila memantulkan sinar. Permukaan bidang belah akan nampak halus dan dapat memantulkan sinar seperti cermin datar, sedang bidang pecahan memantulkan sinar ke segala arah dengan tidak teratur (Danisworo, 1994).
Pecahan mineral ada beberapa macam, yaitu:

Concoidal: bila memperhatikan gelombang yang melengkung di permukaan pecahan, seperti kenampakan kulit kerang atau pecahan botol. Contoh Kuarsa.
Splintery/fibrous: Bila menunjukkan gejala seperti serat, misalnya asbestos, augit, hipersten
Even: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus, contoh pada kelompok mineral lempung. Contoh Limonit.
Uneven: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan yang kasar, contoh: magnetit, hematite, kalkopirite, garnet.
Hackly: Bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan kasar tidak teratur dan runcing-runcing. Contoh pada native elemen emas dan perak.

7. Bentuk
Mineral ada yang berbentuk kristal, mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh system kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut mineral kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas disebut amorf (Danisworo, 1994).
Mineral kristalin sering mempunyai bangun yang khas, misalnya:
a. Bangun kubus : galena, pirit.
b. Bangun pimatik : piroksen, ampibole.
c. Bangun doecahedon : garnet
Mineral amorf misalnya : chert, flint.

Kristal dengan bentuk panjang dijumpai. Karena pertumbuhan kristal sering mengalami gangguan. Kebiasaan mengkristal suatu mineral yang disesuaikan dengan kondisi sekelilingnya mengakibatkan terjadinya bentuk-bentuk kristal yang khas, baik yang berdiri sendiri maupun di dalam kelompok-kelompok. Kelompok tersebut disebut agregasi mineral dan dapat dibedakan dalam struktur sebagai berikut:

Struktur granular atau struktur butiran yang terdiri dari butiran-butiran mineral yang mempunyai dimensi sama, isometrik. Dalam hal ini berdasarkan ukuran butirnya dapat dibedakan menjadi kriptokristalin/penerokristalin (mineral dapat dilihat dengan mata biasa). Bila kelompok kristal berukuran butir sebesar gula pasir, disebut mempunyai sakaroidal.
Struktur kolom: terdiri dari prisma panjang-panjang dan ramping. Bila prisma tersebut begitu memanjang, dan halus dikatakan mempunyai struktur fibrous atau struktur berserat. Selanjutnya struktur kolom dapat dibedakan lagi menjadi: struktur jarring-jaring (retikuler), struktur bintang (stelated) dan radier.
Struktur Lembaran atau lameler, terdiri dari lembaran-lembaran. Bila individu-individu mineral pipih disebut struktur tabuler,contoh mika. Struktur lembaran dibedakan menjadi struktur konsentris, foliasi.
Sturktur imitasi : kelompok mineral mempunyai kemiripan bentuk dengan benda lain. Mineral-mineral ini dapat berdiri sendiri atau berkelompok.

Bentuk kristal mencerminkan struktur dalam sehingga dapat dipergunakan untuk pemerian atau pengidentifikasian mineral (Sapiie, 2006).

8. Berat Jenis
Adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara yang umum untuk menentukan berat jenis yaitu dengan menimbang mineral tersebut terlebih dahulu, misalnya beratnya x gram. Kemudian mineral ditimbang lagi dalam keadaan di dalam air, misalnya beratnya y gram. Berat terhitung dalam keadaan di dalam air adalah berat miberal dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume butir mineral tersebut.

9. Sifat Dalam
Adalah sifat mineral apabila kita berusaha untuk mematahkan, memotong, menghancurkan, membengkokkan atau mengiris. Yang termasuk sifat ini adalah

Rapuh (brittle): mudah hancur tapi bias dipotong-potong, contoh kwarsa, orthoklas, kalsit, pirit.
Mudah ditempa (malleable): dapat ditempa menjadi lapisan tipis, seperti emas, tembaga.
Dapat diiris (secitile): dapat diiris dengan pisau, hasil irisan rapuh, contoh gypsum.
Fleksible: mineral berupa lapisan tipis, dapat dibengkokkan tanpa patah dan sesudah bengkok tidak dapat kembali seperti semula. Contoh mineral talk, selenit.

Blastik: mineral berupa lapisan tipis dapat dibengkokkan tanpa menjadi patah dan dapat kembali seperti semula bila kita henikan tekanannya, contoh: muskovit.

10. Kemagnitan
Adalah sifat mineral terhadap gaya magnet. Diatakan sebagai feromagnetic bila mineral dengan mudah tertarik gaya magnet seperti magnetik, phirhotit. Mineral-mineral yang menolak gaya magnet disebut diamagnetic, dan yang tertarik lemah yaitu paramagnetic. Untuk melihat apakah mineral mempunyai sifat magnetik atau tidak kita gantungkan pada seutas tali/benang sebuah magnet, dengan sedikit demi sedikit mineral kita dekatkan pada magnet tersebut. Bila benang bergerak mendekati berarti mineral tersebut magnetik. Kuat tidaknya bias kita lihat dari besar kecilnya sudut yang dibuat dengan benang tersebut dengan garis vertikal.

11. Kelistrikan
Adalah sifat listrik mineral dapat dipisahkan menjadi dua, yaitu pengantar arus atau londuktor dan idak menghantarkan arus disebut non konduktor. Dan ada lagi istilah semikonduktor yaitu mineral yang bersifat sebagai konduktor dalam batas-batas tertentu.

12. Daya lebur mineral
Yaitu meleburnya mineral apabila dipanaskan, penyelidikannya dilakukan dengan membakar bubuk mineral dalam api. Daya leburnya dinyatakan dalam derajat keleburan.

Demikian itu tadi adalah Materi Pelajaran Mengenai  Ciri dan Sifat - Sifat Fisik Mineral yang dapat kami sampaikan, jangan lupa untuk membaca Ciri - Ciri Tanah Di Indonesia Dan Penyebarannya

Ciri - Ciri Tanah Di Indonesia dan Penyebarannya

Ciri - Ciri Tanah Di Indonesia dan Penyebarannya - Indonesia merupakan negara kepulauan yang yang didalamnya terdapat banyak Gunung Berapi dan daerah yang mempunyai dataran tinggi yang ini menyebabkan jenis tanah di indonesia beragam dari tiap - tiap wilayah. Berikut Ciri - Ciri Tanah Di Indonesia dan Penyebarannya.

Ciri - ciri Tanah Di Indonesia dan Penyebarannya

1. Tanah Vulkanis
       a. Tanah Andosol
  • Proses terbentuknya : dari abu vulkanis yang telah mengalami proses pelapukan
  • Ciri-ciri : warna kelabu hingga kuning, peka terhadap erosi, dan sangat subur
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian, perkebunan, hutan pinus atau cemara
  • Persebaran : Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, Halmahera, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi
      b. Tanah Regosol
  • Proses terbentuknya : dari endapan abu vulkanis baru yang memiliki butir kasar
  • Ciri-ciri : berbutir kasar, berwarna kelabu hingga kuning dan kadar bahan organik rendah
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian padi, palawija, tebu dan kelapa
  • Persebaran : di lereng gunung berapi, pantai dan bukit pasir pantai yang meliputi pulau Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara
      c. Tanah Aluvial (Tanah Endapan)
  • Proses terbentuknya : tanah hasil erosi (lumpur dan pasir halus) di daerah-daerah dataran rendah
  • Ciri-ciri : warna kelabu dan peka terhadap erosi
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian sawah dan palawija
  • Persebaran : Sumatera, Jawa bagian utara, Halmahera, Kalimatan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi dan Papua bagian selatan
2. Tanah Organosol
      a. Tanah Humus
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan bahan-bahan organik
  • Ciri-ciri : warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organik, sangat subur
  • Pemanfaatannya : sebagai lahan pertanian
  • Persebaran : Lampung, Jawa Tengah bagian selatan, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Tenggara
      b. Tanah Gambut
  • Proses terbentuknya : dari hasil pembusukan tumbuhan / bahan organik di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa)
  • Ciri-ciri : bersifat sangat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian pasang surut
  • Persebaran : Pantai timur Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, Seram, Papua, Pantai Selatan
3. Tanah Litosol (tanah berbatu-batu)
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan beku dan sedimen yang masih baru (belum sempurna) sehingga butirannya besar / kasar
  • Ciri-ciri : tekstur tanahnya beranekaragam dan pada umumnya berpasir, tak bertekstur, warna kandungan batu, kerikil dan kesuburan bervariasi
  • Pemanfaatannya : masih alang-alang, bisa untuk hutan
  • Persebaran : Jawa Tengah, Jawa Timur, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, Sulawesi dan Sumatera
4. Tanah Podzol
  • Proses terbentuknya : di daerah yang memiliki suhu rendah dan curah hujan tinggi
  • Ciri-ciri : warna pucat, kandungan pasir kuarsa tinggi, sangat masam, peka terhadap erosi, kurang subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian palawija
  • Persebaran : Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, Papua
5. Tanah Laterit
  • Proses terbentuknya : Tanah yang tercuci air hujan, sehingga unsur hara telah hilang meresap dan mengalir ke dalam tanah
  • Ciri-ciri : warna cokelat kemerah-merahan, tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk lahan pertanian
  • Persebaran : Kalimantan Barat, Lampung, Banten, Sulawesi Tenggara

6. Tanah Mergel
  • Proses terbentuknya : dari hasil campuran pelarutan kapur, pasir dan tanah liat karena peristiwa air hujan
  • Ciri-ciri : tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk hujan jati
  • Persebaran : Yogyakarta, Priangan Selatan di Jawa Barat, pegunungan Kendeng di Jawa Tengah, Kediri, Madiun, Nusa Tenggara

7. Tanah Terarosa (Kapur)
      a. Tanah Renzina
  • Proses terbentuknya : dari pelapukan batuan kapur di daerah yang memiliki curah hujan tinggi
  • Ciri-ciri : warna putih sampai hitam, miskin unsur hara
  • Pemanfaatannya : untuk palawija, hutan jati
  • Persebaran : Gunung kidul , Yogyakarta
       b. Tanah Mediteran
  • Proses terbentuknya : hasil pelapukan batuan kapur keras dan sedimen
  • Ciri-ciri : Warna putih kecoklatan, keras, tidak subur
  • Pemanfaatannya : untuk pertanian tegalan, hutan jati
  • Persebaran : Pegunungan Jawa Timur, Nusa Tenggara, Jawa Tengah, Sulawesi, Maluku, Sumatera

Ciri-ciri tanah di Indonesia:
  • Banyak mengandung unsur hara
  • Struktur tanahnya baik, artinya susunan butir-butir tanah tidak terlalu padat dan tidak terlalu lenggang
  • Cukup mengandung air yang berguna untuk melarutkan unsur hara
  • Mempunyai garam-garaman dalam jumlah banyak

Upaya untuk melestarikan sumber daya tanah:
  • Pemupukan diusahakan dengan pupuk hijau / pupuk kandang / pupuk kompos
  • Dibuat hutan-hutan cadangan pada lereng-lereng gunung
  • Membuat terassering / sengkedan di daerah-daerah miring
  • Membuat penghijauan dan reboisasi pada daerah yang gundul, dan sebagainya.
Begitulah ulasan sedikit mengenai Ciri - Ciri Tanah Di Indonesia dan Penyebarannya yang baru dapat kami sampaikan Baca juga Cara Hidup Singa Si Raja Afrika

Cara Hidup Singa Si Raja Afrika

Cara Hidup Singa Si Raja Afrika - Singa adalah Hewan yang di sebut - sebut sebagai Raja Hutan, Dengan Taringnya yang besar,Cakar yang tajam dan bulu leher rang lebat bagi Singa Jantan, semakin menambah kegagahan dan kengerian hewan mamalia ini.Berikut Cara Hidup Singa Si Raja Afrika selengkapnya.

Cara Hidup Singa Si Raja Afrika
Singa Jantan Afrika

Singa (Sanskerta: Siᚃha) atau dalam nama ilmiahnya Panthera leo adalah seekor hewan dari keluarga felidae atau jenis kucing. Singa merupakan hewan yang hidup dalam kelompok. Biasanya terdiri dari seekor jantan dan banyak betina. Kelompok ini lantas menjaga daerah kekuasaannya. Berat Singa kurang lebih antara 150 kg (betina) dan 225kg (jantan).

Habitat dan Persebaran
Hidup di dataran Savana dan padang rumput kering serta semak-semak belukar di sekitar hutan. Daerah persebarannya (perkembang-biakan) adalah di daerah Sub-Sahara Afrika.

Cara Hidup Singa Si Raja Afrika
Singa Betina Afrika


Kebiasaan
Singa betina jauh lebih aktif dalam berburu, sedangkan Singa jantan lebih santai dan selalu bersikap menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinanya. Singa jantan dipercaya lebih unggul dan perkasa dibandingkan dengan kucing-kucing besar lainnya,tetapi kelemahan singa ialah tidak bisa memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan di tumbuhi bulu tebal disekitar tengkuknya, hal ini lebih menguntungkan untuk melindungi tengkuknya, terutama dalam perkelahian bebas antara kucing besar, yang terkenal dengan selalu menerkam tengkuk untuk melumpuhkan musuhnya.
Kucing besar lainnya, seperti Cheetah dan Macan Tutul memiliki ukuran tubuh jauh lebih kecil dibanding Singa. Singa juga punya salah satu perbedaan dengan Harimau,walaupun berasal dari keluarga yang sama, Singa tidak suka dengan air, berbeda dengan harimau yang suka dengan air.

Reproduksi dan Lama HidupUmur singa antara 10 sampai 15 tahun di hutan. Tetapi jika dipelihara bisa sampai 20 tahun.

Diatas itu tadi merupakan ulasan yang menjelaskan  Cara Hidup Singa Si Raja Afrika anda juga bisa membaca ulasan mengenai Jerapah Yang Hidup Di Benua Afrika

Jerapah Yang Hidup Di Benua Afrika

Jerapah Yang Hidup Di Benua Afrika - Tak akan ada habisnya bila kita sedang membicarakan kehidupan sekitar kita salah satunya yang akan kita bahas adalah Jerapah Yang Hidup Di Benua Afrika. yang merupakan Fauna yang mempunyai Leher Panjang.

Jerapah Yang Hidup Di Benua Afrika


Jerapah (Giraffa camelopardalis) adalah mamalia yang merupakan hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan dapat mencapai tinggi 4,8 sampai 5,5 meter dan memiliki berat yang dapat mencapai 1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan. Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi, tetapi dimasukkan dalam suku berbeda, yaitu Giraffidae, yang terdiri dari jerapah dan kerabat terdekatnya, okapi. Badan jerapah sebenarnya pendek, dengan kaki-kakinya yang kurus. Kaki depan jerapah lebih panjang daripada kaki belakangnya. Jerapah memiliki tanduk kecil yang tertutup kulit di kepala mereka. Tanduk jerapah jantan lebih besar daripada tanduk jerapah betina, dan tubuh jerapah jantan biasanya juga lebih jangkung dibandingkan jerapah betina.

Selain memiliki tubuh yang tinggi, jerapah juga termasuk binatang yang besar dan berat. Berat jerapah jantan bisa mencapai 1900 kilogram dan jerapah betina biasanya memiliki berat badan setengah lebih ringan dari jerapah jantan. Meskipun berat, jerapah dapat berlari dengan kecepatan 56 kilometer per jam. Ketika berlari, leher jerapah terayun ke depan dan ke belakang agar tubuhnya tetap seimbang. Kulit jerapah memiliki pola seperti tambalan berwarna cokelat. Pola dan warna pada kulit jerapah membuat mereka terlihat membaur dengan warna-warna pohon dan dedaunan, sehingga dapat mengecoh singa yang sering memburu mereka.

Habitat dan Persebaran
Jerapah tinggal di padang rumput yang luas dan hutan terbuka, di mana persediaan makanan selalu ada setiap tahun. Jerapah tidak suka berpindah tempat terlalu jauh dari habitatnya saat itu. Jerapah tidak dapat melewati daerah berawa-rawa karena kuku mereka mudah tenggelam, dan mereka sangat jarang menyeberangi sungai.

Sebagian besar jerapah tinggal di Afrika Timur atau di Angola dan Zambia di Afrika Barat Daya. Sampai pertengahan abad ke-20 jerapah juga masih banyak ditemui di Afrika Barat, sebelah selatan Gurun Sahara. Dulu, sekelompok jerapah dengan anggota lebih dari 100 ekor biasa ditemukan di daerah-daerah sabana di seluruh dunia, namun sekarang konsentrasi jerapah hanya bisa ditemukan di Afrika Timur, terutama di Taman Nasional Serengeti, Tanzania.

Kebiasaan
Jerapah hanya tidur selama 1,9 jam dalam sehari.

Reproduksi dan Lama Hidup
Jerapah biasanya punya masa hidup sekitar 13 tahun, tetapi dapat mencapai usia 25 tahun di penangkaran.

Baru saja anda membaca Artikel dari kami yang berjudul  Jerapah Yang Hidup Di Benua Afrika untuk menambah wawasan anada dapat di baca juga Kehidupan Gajah Afrika.

Kehidupan Gajah Afrika

Kehidupan Gajah Afrika - Kawan kali ini kita akan mempelajari hal - hal yang berkaitan dengan Kehidupan Gajah Afrika yang termasuk jenis Fauna cukup tersohor di dunia.

Kehidupan Gajah Afrika

Gajah afrika memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan saudaranya di asia diantaranya, gajah afrika memiliki ukuran yang lebih besar dari gajah asia ,tingginya bisa mencapai 3,6 m dan beratnya bisa mencapai 6800 kg(terbayangkah bila kita diinjak binatang ini?).Baik yang betina maupun jantan ,mereka mempunyai gading yang beratnya bisa mencapai 23-45 kg. Telinganya pun begitu cantik ,mereka memiliki telinga lebar yang berbentuk benua afrika.Gajah afrika dibiarkan hidup bebas di alamnya mereka tidak dipekerjakan seperti gajah asia, maka dari itu mereka memiliki populasi yang lebih banyak daripada gajah asia. Gajah Afrika terdaftar sebagai terancam punah di Daftar Merah World Conservation Union Hewan Terancam. Pada tahun 2002 jumlah gajah Afrika sebesar 400.000.

Habitat dan Persebaran
Gajah Afrika tinggal di banyak bagian sub-Sahara Afrika. Sejumlah kecil dari gajah hutan hidup di hutan hujan tropis mulai dari Afrika Tengah barat dari Zaire ke Mauritania, sementara gajah sabana jauh lebih luas di hutan kering dan savana. Gajah Savanna sekarang yang paling umum di Kenya, Tanzania, Botswana, Zimbabwe, Namibia, dan Afrika Selatan. Spesies gajah afrika yang lain tinggal di savana dan hutan di barat Afrika.

Gajah Afrika dapat menempati berbagai habitat: padang pasir, hutan, sabana (padang rumput terbuka), lembah dan sungai rawa-rawa.

Gajah Afrika menghancurkan semak-semak, menarik pohon dengan akar mereka dan pak bawah tanah yang dapat menyebabkan erosi. Kehancuran ini juga ternyata daerah berhutan menjadi padang rumput yang dibutuhkan oleh binatang pemakan rumput. Gajah membuat lubang air dengan menggali di dasar sungai kering. Mereka melapisi diri dengan lumpur dari tepi perairan untuk melindungi dari matahari dan parasit, yang menciptakan lubang air yang lebih besar. Mereka dapat membuat dan memperbesar gua dengan mencari garam untuk makan. Gua-gua digunakan untuk tempat tinggal untuk spesies yang berbeda. Ketika gajah berjalan mereka membangkitkan serangga bagi burung untuk makan dan mudah menyebar benih.

Reproduksi dan Lama Hidup
Gajah afrika jantan mulai bersaing mencari pasangan pada saat usia 25 tahun. Harapan hidup usia gajah afrika adalah 33 tahun untuk betina dan 25 untuk jantan. Maksimum umur bisa mencapai 65 tahun untuk betina dan 60 tahun untuk jantan.

Itulah tadi ulasan yang baru anda baca mengenai  Kehidupan Gajah Afrika dan masih banyak lagi ulasan yang harus baca untuk menambah khasanah keilmuan anda berikut Pola Hidup Badak Putih Asal Benua Afrika

Pola Hidup Badak Putih Asal Benua Afrika

Pola Hidup Badak Putih Asal Benua Afrika - Satu lagi Materi Geografi dari kami yaitu mengenai Pola Hidup Badak Putih Asal Benua Afrika yang akan semakin menambah khasanah keilmuan kalian semua,silahkan simak ulasannya di bawah ini.

Pola Hidup Badak Putih Asal Benua Afrika

Badak Putih (Ceratotherium simum) adalah salah satu dari lima spesies badak yang masih ada dan salah satu dari sedikit spesies megafauna yang tersisa. Binatang ini adalah binatang darat besar yang masih ada di dunia setelah gajah, bersama dengan badak India dan kuda nil. Badak ini hidup di Kongo. Beratnya hingga 6.000 pound (3 ton). Tingginya yaitu 5 - 6 kaki (1,5 1,8 m) dan memiliki kepala dan panjang tubuh 12,5 15 ft (3,8 5m). Bibir atas dari badak putih yang lembut dan sensitif sedangkan bibir bawah memiliki tepi mengeras. Otot-otot bibir kuat membuatnya mudah untuk memotong off jumbai rumput. Badak putih dan hitam tidak memiliki taring atau gigi seri, melainkan mereka sama-sama menggunakan bibir mereka ketika merumput. Badak putih juga memiliki punuk menonjol di bagian belakang leher, yang badak hitam hilang. Punuk ini berisi massa otot yang diperlukan untuk mengangkat kepala besar berat yang biasanya dalam posisi dekat dengan tanah. Tanduk terbesar dari semua spesies badak milik badak putih. Tanduk dapat mencapai hingga 79 inci (200 cm) panjangnya. Badak putih memiliki dua tanduk; bagian depan atau tanduk anterior lebih panjang dari tanduk belakang atau posterior. Umumnya rentang tanduk depan dari 37 40 inci (94 102 cm) dalam subspesies utara dan 37 -79 inci (94 cm 201) dalam subspesies selatan. Tanduk posterior akan mengukur sampai 22 inci (55 cm) lama. Panjang rekaman terpanjang tanduk depan adalah 62 (24.7cm) dan untuk tanduk kembali adalah 53 (20.8cm). Sepasang rata tanduk badak putih hanya berbobot sekitar 13 pon (6 kg).

Ada dua subspesies hidup badak putih, badak putih utara dan badak putih selatan. Analisis DNA telah mengkonfirmasi bahwa mereka adalah spesies genetika berbeda. Ada lebih dari 2.000 badak putih utara pada tahun 1960, tetapi hari ini hanya ada populasi yang sangat kecil di alam bebas (sekitar 15 hewan pada September 2004, karena perburuan insiden yang dibelah dua populasi mereka pada tahun 2003 dan 2004. Hanya ada 11 di penangkaran). Saat ini, spesies utara hanya ditemukan di Taman Nasional Garamba di Republik Demokratik Kongo (DRC). Seratus tahun yang lalu jangkauan mereka termasuk bagian dari Uganda, DRC, Sudan, Chad dan Republik Afrika Tengah.

  • Habitat dan Persebaran
Badak putih selatan adalah yang paling banyak dari semua taksa badak dunia dan benteng utamanya adalah di Afrika Selatan. Sekitar 11.600 badak putih selatan memiliki berbagai terputus yang telah dikurangi menjadi taman nasional, pelindung pribadi dan kawasan lindung lainnya. Secara historis mereka telah memiliki distribusi yang jauh lebih terbatas daripada badak hitam. 94% dari badak putih liar hidup di Afrika Selatan, 4% tinggal di Botswana Namibia, Swaziland, Zambia, Zimbabwe, dan sisanya 2% berada di Kenya, Tanzania, dan Pantai Gading. Badak putih ditemukan di padang rumput savana dan di padang rumput yang diselingi pembukaan berumput. Akses terhadap air ini penting karena mereka lebih memilih untuk minum sehari-hari.

  •  Kebiasaan 
 Badak putih memiliki struktur sosial yang sangat kompleks dibandingkan dengan spesies badak lainnya. Badak putih memiliki kepribadian yang ringan dan tidak ofensif dibandingkan dengan badak hitam. Mereka sangat ingin tahu dan cenderung menjauh dari konflik daripada menghadapinya dengan serangan. Kadang-kadang biaya mock akan berlangsung untuk menakut-nakuti penyusup. Kebanyakan orang melihat badak putih sebagai hewan lamban yang lambat, bagaimanapun, mereka bisa berubah 180 derajat di sekejap mata dan bila perlu dapat berjalan sangat cepat, tetapi tidak untuk jangka waktu yang lama. Jika kelompok mereka dalam keadaan terancam, mereka berdiri dengan pantat mereka bersama-sama dalam lingkaran sehingga kepala mereka menunjuk ke luar ke segala arah. Mereka tergantung pada air dan akan minum sampai 170 liter (80 liter) air sehari. Badak tidak punya kelenjar keringat. Untuk mendinginkan diri mereka akan berkubang dalam lumpur jika tersedia dan mereka harus minum air untuk mengisi kerugian alami tubuh. Diberi kesempatan, mereka akan minum dua kali sehari, tapi jika perlu mereka bisa pergi 4 atau 5 hari tanpa mengunjungi lubang air di alam liar. Mereka bergantung pada lubang air untuk berkubang dan lapisan kulit mereka dalam lumpur yang membantu menjaga kulit dingin (mengatur suhu tubuh) dan dikeringkan di atas lumpur melindungi mereka dari gigitan lalat dan parasit, seperti kutu. Meskipun mereka memiliki kulit yang sangat tebal, pembuluh darah hanya di bawah lapisan luar yang tipis dari kulit sehingga lalat dan parasit kulit bisa sangat menjengkelkan bagi mereka.
  • Reproduksi dan Lama Hidup
Badak putih jantan menjadi dewasa secara seksual pada usia 7 sampai 8 tahun, tapi dicegah dari berkembang biak sampai mereka bisa mengklaim wilayah pertama mereka atau mencapai status dominan pada sekitar 10 tahun.

Badak betina dewasa secara seksual pada 7 tahun; jantan membutuhkan waktu lebih lama, menjadi dewasa pada usia 10 hingga 12 tahun. Perkawinan dapat terjadi setiap saat sepanjang tahun, tetapi cenderung lebih tinggi pada musim hujan, yang menghasilkan bayi yang lahir selama bagian awal musim kemarau. Badak adalah promiscuous, jarang membentuk bahkan sepasang semi permanen. Masa kehamilan adalah sekitar 16 bulan), ketika kelahiran pertama. Sebuah kelahiran kedua dapat terjadi sejak 22 bulan kemudian, tetapi biasanya kelahiran berikutnya adalah antara 2 dan 4 tahun kemudian. Ketika perempuan adalah akan melahirkan, dia akan mengusir keturunan sebelumnya, usia biasa untuk keturunannya saat ini adalah 2 sampai 3 tahun. Bada putih dapat hidup sampai 45 – 60 tahun.

Begitulah Sedikit ulasan Materi tentang  Pola Hidup Badak Putih Asal Benua Afrika ada lagi ulasan yang menarik yang wajib kalian baca yaitu Ciri Khas Dan Pola Hidup Badak Hitam Afrika

Ciri Khas Dan Pola Hdup Badak hitam Afrika

Ciri Khas Dan Pola Hdup Badak hitam Afrika - Mari kita bersama - sama mempelajari Ciri Khas Dan Pola Hdup Badak hitam Afrika yang dimana Badak Hitam itu merupakan salah satu Fauna penghuni Benua Afrika.

Ciri Khas Dan Pola Hdup Badak hitam Afrika

Badak Hitam, Diceros bicornis adalah mamalia yang masuk kedalam ordo Perissodactyla dan merupakan hewan asli Afrika timur dan tengah, termasuk Kenya, Tanzania, Kamerun, Afrika Selatan, Namibia dan Zimbabwe. Walaupun badak ini merujuk pada makhluk "hitam", namun warnanya lebih berwarna abu-abu-putih. Ciri-ciri badak hitam afrika yaitu berat antara 1.750 dan 3.000 pon (800 - 1.350 kg) dan tingginya 1,4 meter-1,6 meter, panjang 3meter-4 meter, cula 70 cm. Dua tanduk mereka berada di sepanjang tulang di mimbar tengkorak mereka. Tanduk tidak melekat pada tengkorak karena mereka dan akan terus tumbuh hingga panjang maksimum, bahkan jika patah. Bagian depan (anterior) tanduk ukuran 20-52 inci (0,5 1,3) panjang dan lebih besar dari tanduk (posterior) belakang dengan ukuran 1-22 inci (2-55cm). Tidak seperti badak putih dengan bibir yang luas datar, badak hitam memiliki moncong yang relatif sempit dan bibir yang maju. Penglihatan mereka yang miskin, tetapi mereka memiliki kemampuan yang sangat baik untuk mendengar dan mencium (dilaporkan lebih baik dari anjing pelacak).

Kebiasaan
Badak hitam memiliki reputasi untuk agresi tak beralasan, namun bila dibiarkan saja mereka jarang untuk memulai serangan. Mereka dapat pada kecepatan hingga 35 mph (56 kmph) dan sering tanpa tujuan (mungkin karena penglihatan miskin mereka). Kadang-kadang mereka akhirnya memukul pohon atau bahkan kendaraan. Meskipun mereka adalah hewan besar dan tampak lambat, mereka memiliki kemampuan untuk berhenti dan mengubah arah dengan sangat cepat.

Untuk ukuran dan jumlah besar, mereka dapat mempertahankan kecepatan sekitar 30 mph (48 kmph) untuk jarak beberapa saat mengejar badak lain. Badak dewasa cenderung hewan soliter kecuali untuk betina dan anaknya. Ini perilaku soliter sebagian dijelaskan oleh habitat padat di mana mereka tinggal, membuat komunikasi yang diperlukan bagi kelompok untuk tetap bersama lebih sulit. Hewan belum dewasa dari kedua jenis kelamin kadang-kadang akan bergabung bersama dalam berpasangan atau kelompok yang lebih besar, tetapi pada umumnya mereka tidak ramah dan soliter.

Ukuran rentang untuk badak hitam sangat berbeda-beda tergantung pada lokasi hewan. Dalam Kawah Ngorongoro itu sesedikit 10 mil persegi. (16 km persegi.), Sedangkan di Serengeti adalah sebanyak 82 mil persegi (133 sq.km.).

Jika makanan dan air sudah tersedia mereka kemungkinan besar akan melakukan perjalanan tidak lebih dari beberapa mil atau kilometer sehari, namun pada musim kemarau jangkauan mereka akan meningkat menjadi betapapun perlu untuk menemukan air.

Rentang untuk badak hitam perempuan akan menjadi sekitar 1,2 mil persegi (3sq km) di patch hutan di mana ada kurang perlu untuk perjalanan jarak apapun makanan untuk 35sq mil (90sq km) di daerah kering lebih. Kisaran betina rumah akan tumpang tindih dan mereka tidak menunjukkan perilaku territorial (menandai daerahnya).

Aktivitas badak hitam sehari-hari dengan mencari makan saat hari masih pagi-pagi sekali. Menjelang siang, sang Badak akan menuju sungai untuk minum dan berendam. Badak Afrika makan dengan cara merumput (grazer). Sebagian lainnya akan berkubang untuk mendinginkan tubuh. Saat malam tiba, badak akan kembali menjelajah hutan untuk mencari makan.


 Reproduksi dan Lama Hidup
Umur panjang mereka di alam liar adalah antara 30 - 35 tahun, namun mereka dapat hidup antara 40 sampai 50 tahun di penangkaran.Kematangan seksual untuk wanita tercapai antara 4 sampai 7 tahun, namun laki-laki tidak mencapai kedewasaan sampai 7 sampai 10 tahun.
Tidak ada musim kawin tertentu, tetapi konsepsi cenderung memuncak selama hujan sehingga kebanyakan bayi lahir di awal musim kemarau. Hal ini memungkinkan pasokan ASI untuk memelihara keturunannya melalui waktu yang paling sulit ketika makanan dan air langka. Masa kehamilan untuk badak hitam adalah sekitar 15 sampai 16 bulan dengan interval kelahiran anak pertama terjadi setiap ½ 2 sampai 4 tahun.

The World Conservation Union (IUCN) mengumumkan pada tanggal 7 Juli 2006 bahwa satu dari empat subspesies, Badak Hitam Afrika Barat (Diceros bicornis longipes), dinyatakan punah. Spesies ini sendiri kini berstatus kritis akibat maraknya perburuan liar. Saat ini pada tahun 2011, terdapat sekitar 1.915 ekor badak hitam di Afrika Selatan dari sekitar 4.880 di seluruh Afrika.

Diatas Tadi Adalah Ulasan Materi mengenai  Ciri Khas Dan Pola Hdup Badak hitam Afrika untuk memperbanyak ilmu yang kita serap dapat juga kalian baca Jenis Fauna Afrika Berdasarkan Habitatnya.